Profil Budaya Desa
1. Adat Yang Berkaitan Dengan Siklus Hidup
a) Kelahiran
Dalam menjelang kelahiran anak ada beberapa adat yang biasa dilaksanakan dalam menjelang proses kelahiran diantaranya :
- Syukuran Empat Bulan yaitu mensyukuri karunia yang kuasa karena janin yang terkandung dalam kandungan ibu di tiupkan Ruh atau MINTONI dalam kandungan(di Beri Nyawa)
- Tujuh Bulan(Tujuh sasihan) yaitu tradisi/adat yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat dalam kebiasaan turun temurun guna mengetahui anak sebelum lahir yang dilakukan diantaranya :
· Membelah Kelapa Kuning guna melihat anak tersebut akan lahir Laki-laki atau Perempuan dengan menggunakan golok sambil kelapa tersebut di atrik menggunakan seutas tali.
· Mandi Belut adalah symbol untuk memperlancar kelahiran(supaya lungsur langsar)
· Membuat Rujak dari 7 jenis buah buahan yaitu symbol agar anak lahir tersebut mempunyai sifat yang manis,asin dan sebagainya yang terkandung dalam buah tersebut.
· Menyediakan Umbi-umbian dari 7 jenis umbi yaitu symbol dari hasil dari bumi yang dapat kita makan dan kita mamfaatkan.
Dan sesudah kelahiran adat yang iasa dilakukan yaitu :
- Puput Puser yaitu syukuran untuk mensyukuri bahwa anak tersebut telah lepas tali ari dari perut bayi yang ada diluar.
- Aqiqah(Ekah) yaitu syukuran untuk mensyukuri dengan kelahiran anak yang dilaksanakan dari usia 7 hari s/d 40 hari dan di syukuri dengan memotong kambing/domba dengan jumlah yang disesuaikan dengan jenis kelamin akan tersebut apabila Laki-laki memotong 2 ekor kambing/domba dan apabila perempuan memotong 1 ekor kambing/domba.
- Turun Taneuh (awal mula anak bisa berjalan) yaitu syukuran dimana anak tersebut baru bisa berjalan.
b) Sunatan
Sebelum pelaksanaan Khitanan ada beberapa tata cara atau adat yang biasa dilakukan diantaranya :
- Nyekar kepada keluarga yang sudah meninggal dunia
- Turun mandi (Siram Kembang)yaitu mandi sehari sebelum anak tersebut di khitanan agar anak tersebut pas waktu dikhitan tidak terasa sakit dan anak tersebut supaya kelihatan segar.
c) Pernikahan
Dalam pelaksanaan pernikahan dalam budaya kita ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pernikahan diantaranya :
- Nyekar kepada keluarga yang sudah meninggal dunia
- Ngeyeuk seureh yaitu tradisi sehari sebelum prosesi akad nikah yang bertujuan memperkenalkan keluarga kedua belah pihak dan memberikan wejangan bagi kedua calon mempelai dalam mengarungi kehidupan berumah tangga dengan di simbolkan beberapa barang.
- Munjungan yaitu tradisi yang dilaksanakan setelah selesai pernikahan dan biasa dilakukan sehari sesudah selesai prosesi pernikahan dengan mengunjungi keluarga pihak laki-laki dengn membawa makanan dan sebagainya guna lebih mempererat tali persaudaraan.
d) Kematian
Kebiasaan yang dilakukan setelah prosesi pemakanan dilakukan diantaranya
- Nyusur Tanah yaitu mengucapkan terima kasih pihak keluarga kepada orang-orang yang telah membantu mengurus jenazah dan dilakukan setelah selesai penguburan diadakan dirumah duka dengan membacakan doa bersama dan dikasih makan.
- Tahlilan dilaksanakan selama 7 hari berturut-turut.
- Matang puluh(40 hari kematian) tahlilan yang dilaksanakan mengenang 40 hari kematian dan mengirim berbagai makanan dan pakaian kepada orang yang telah mengurus jenazah.
- Natus (100 hari kematian) tahlilan yang dilaksanakan mengenang 100 hari kematian dan mengirim berbagai makanan dan pakaian kepada orang yang telah mengurus jenazah.
2. Adat Tentang Sopan Santun
Adat tentang sopan santun yang biasa dilakukan oleh masyarakan dan kebiasaan yang diajarkan orang tua kepada anak-anaknya dimana orang yang muda harus lebih hormat kepada yang lebih muda sebaliknya yang yang tua harus menghargai yang lebih muda.kalau dalam bahasa sunda yaitu “Hormat Kasaluhureun,Ngajen Kasasama,Nyaah Kasahandapeun”
3. Adat Pergaulan(Muda-mudi)
Pergaulan muda-mudi yang biasa dilakukan oleh kalangan muda pada umumnya dilakukan seperti pada umumnya pemuda sekarang dan seperti yang dilakukan di daerah lainnya.
4. Adat Berkaitan Dengan Pengelolaan Sumberdaya Alam
Adat dalam pengelolan lingkungan dimana ada larangan kepada masyarakat untuk menebang pohon harus berusia diatas orang yang menebangnya dan larangan orang tua dulu dimana ada pohon atau yang berhubungan dengan pelestarian alam dimana jangan diganggu maka orang tua cukup mengatakan “Pamali” maka dapat dituruti oleh anak-anaknya.
5. Tabu/Pantangan
Ada beberapa pantangan atau tabu yang tidak boleh dilaksanakan menurut adat atau budaya yang biasa dilakukan diantaranya :
o Ada beberapa larangan melaksanakan hajatan di bulan safar,reuwah,hapit dan mulud(sebelum tanggal 10 mulud)
o Dilarang memelihara seekor kuda yang berbulu hawuk
o Harus melaksanakan hajat buruan pada bulan muharam sebelum tanggal 10
o Jangan jual beli di hari larangan bulan yang telah ditetapkan di setiap bulannya.
o Jangan menikah di bulan safar
o Yang lahir di bulan safar harus di mengadakan syukuran di setiap bulan safar
o Jangan memperbaiki atau membangun rumah sebelum tanggal 10 mulud
o Yang punya barang pusaka harus di bersihkan(di Muludkan) pada tanggal 12-14 mulud
Dan masih banyak lagi tabu atau pantangan orang tua kita waktu dulu
6. Petatah Petitih,Pantun
Ada beberapa pepatah petitih orang tua terdahulu didalam kehidupan diantaranya :
o Tong diuk dina bangbarung bisi nontot jodo artinya jangan duduk di pintu agar tidak jauh dari jodoh pribahasa tersebut memberikan pantangan kepada anak-anak supaya jangan duduk di pintu yang akan mengganggu jalan masuk.
o Tong heheotan di imah pamali bisi kosong pabeasan artinya jangan bersiul dirumah agar tempat beras di dalam rumah tidak kosong dan selalu berisi pribahasa tersebut memberikan pantangan kepada anak-anak supaya jangan berisul karena berisik dan bukan pada tempatnya.
o Tong mandi saeunggeus dahar bisi lesang kuras artinya jangan langsung mandi setelah makan agar rezeki tidak cepat habis pribahasa tersebut memberikan pantangan kepada anak-anak supaya jangan kalau sudah makan langsung mandi akan mengakibatkan sakit.
o Tong sare sareupna pamali artinya jangan tidur menjelang magrib pribahasa tersebut memberikan pantangan kepada anak-anak supaya jangan tidur sebelum shalat maghrib
o Ulah hudang kapiheulaan kongkorongok hayam bisi rezeki dipiheulaan batur artinya bangun jangan terdahuli oleh suara ayam berkokok supaya rezeki tidak diambil orang lain pribahasa tersebut memberikan pantangan kepada anak-anak supaya bangun lebih subuh untuk giat mencari rezeki.
Masih banyak lagi hal-hal yang yang sering dilakukan oleh orang tua kita terdahulu untuk mendidik anaknya dengan cara petatah dan petiitih.
7. Upacara/Ritual
Upacara atau ritual yang masih bertahan hingga kini di masyarakat Batukarut yaitu selalu dilaksanakan acara Ritual Muludan setiap tanggal 10 mulud dengan cara membersikan alat-alat pusaka yang terdapat di Bumi Alit Kabuyutan Peninggalan jaman dulu dan alat pusaka yang dimiliki masyarakat dari tanggal 12 s/d 14 Mulud.
8. Permainan Tradisional
Ada beberapa permainan tradisional yang sering dilakukan anak-anak Batukarut dan sekitarnya diantaranya :
o Sondah yaitu Permainan anak perempuan yang lebih kepada ketangkasan dan olah raga
o Gatrik yaitu permainan anak laki-laki yang menggunakan sebilah bambu panjang dan pendek
o Galah yaitu permainan ketangkasan dalam menjaga lawan tidak dapat masuk atau lewat
o Sorodot Gaplok yaitu permainan anak laki-laki mengandalkan keterampilan dalam mengayunkan barang yang dari batu atau genting yang dibentuk lingkaran dan dilempar menggunakan kaki supaya mengenai batu atau genting lawan.
o Ucing sumput yaitu permainan bersembunyi dan sdi cari oleh yang menjadi kucingnya.
o Sasapian yaitu sejenis permainan yang mengandalkan kekuatan otot karena saling beradu satu sama lainnya.
o Congkak yaitu permainan anak perempuan yang menggunakan alat dari kayu yang dibentuk dan butiran batu yang di bagi-bagi
o Loncat tinggi yaitu permainan anak perempuan yang menggunakan tali dari karet yang diloncati
o Keser yaitu permainan seperti sorodot gaplok namun cenderung di geser.
o Beklen yaitu permainan anak perempuan yang menggunakan bola karet dengan kerang yang dibulak-balik.
Dan banyak lagi permainan yang dilakukan oleh anak-anak jaman dulu.
9. Pakaian Adat
Pakaian adat yang ada umumnya sama dengan adat sunda lainnya seperti untuk pakaian perempuan mengenakan Kebaya dan untuk laki-laki menggunakan kampret atau pangsi.
10. Rumah Adat
Rumah adat yang ada Cuma yang terdapat di dalam Situs Bumi Alit Kabuyutan tempat yang di sucikan untuk menaruh benda – benda pusaka.
11. Makanan Khas Tradisional
Ada beberapa makanan tradisional yang biasa di olsah oleh masyarakat Batukarut diantaranya :
o Getuk lindri yaitu makanan dari Singkong
o Naga Sari yaitu makanan dari tepung beras yang dibungkus daun pisang
o Ali Agrem yaitu makanan dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah kemudian di goring
o Putri noong yaitu makanan yang terbuat dari tepung beras yang dibubuhi pisang
o Bugis yaitu makanan yang terbuat dari tepung ketan tang di beri gula aren kemudian dibungkus menggunakan daun pisang
o Katimus yaitu makanan yang terbuat dari singkong yang dihaluskan kemudian dikukus
o Lubi-lubi yaitu makanan yang terbuat dari ubi jalar yang ditumbuk kemudian di beri gula merah dan di goring dengan cara di bulat-bulat.
o Ciu yaitu makanan yang terbuat dari tepung aci di campur dengan pisang yang di lebur kemudian dibungkus dengan daun pisang dan di kukus.
o Burayot yaitu makanan yang terbuat dari tepung padi yang dicampur dengan gula merah kemudian di goreng kemudian setelah matang di jepit menggunakan bambu yang sudah dibentuk kaya jepitan
o Ulen yaitu makanan dari beras ketan dicampur dengan kelapa
o Dawet yaitu makanan yang terbuat dari tepung beras yang di kukus.
Dan masih banyak lagi makanan yang sering dibuat dan dijadikan makanan sehari-hari
12. Obat Tradisional
Ada berbagai macam obat-obat tradisional yang digunakan untuk mengobati suatu penyakit baik yang berasal dari tumbuhan atau dari minyak diantaranya :
o Gegecok yaitu obat yang terbuat dari minyak tanah,minyak kelapa,bawang merah yang di tumbuk yang berkahasiat untuk mengobati anak panas dan sakit perut.
o Kiurat yaitu sejenis tumbuhan yang berkhasiat untuk menyembuhkan bengkak,keseleo,terkilir urat yng penggunaannya di campur dengan beras d tumbuk dan dioleskan.
o Daun babadotan yang berkhasiat untuk penyembuhan luka pada kulit.
o Daun kirinyuh yang berkhasiat untuk penyembuhan penyakit maag.
o Daun sirih dan korejat berkhasiat untuk membersihkan mata.
o Abu Gosok dan Garam berkhasiat untuk penyakit pengkak dengan cara digodog dengan air panas kemudian di rendam yang bengkaknya.
o Daun Katuk berkhasiat untuk mengobati sariawan dan panas dalam dengan cara di tumbuk dicampur dengan air kemudian diminum.
o Daun Edi untuk memperlancar kencing dan mengobati sakit pinggang.
o Leuhang yaitu penyembuhan penyakit dengan menggunakan berbagai jenis daun-daunan yang direbus diantaranya yaitu daun manalika,daun sirih,daun salam,akar jambe,akar kelapa,daun jeruk,akar papaya.
o Getah pohon jarak yang berguna untuk menyembuhkan sakit gigi.
o Air Kencing Sendiri bekhasiat untuk mengobati jerawat.
o Air Susu Ibu (ASI) berkhasiat untuk menyembuhkan sakit mata pada anak-anak.
Dan banyak lagi obat-obat tradisional yang sering dibuat untuk mengurangi dan menyembuhkan berbagai penyakit